You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Museum Kebaharian Jakarta Gelar Diskusi Perahu Tradisional dan Budaya Bahari
.
photo Andri Widiyanto - Beritajakarta.id

Museum Kebaharian Kenalkan Perahu Tradisional dan Budaya Pesisir Indonesia Timur

Museum Kebaharian di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menggelar diskusi bertajuk ‘Perahu Tradisional dan Budaya Bahari Wilayah Indonesia Timur’. Kegiatan diikuti 50 peserta yang berasal dari komunitas, seniman, perwakilan Dinas Parekraf DKI Jakarta dan masyarakat umum.

"menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat bahwa Indonesia sangat kaya akan budaya bahari,"

Kepala UP Museum Kebaharian, Mis’Ari menuturkan, kegiatan diskusi bertujuan mengenalkan, memberikan pemahaman serta wawasan kepada masyarakat bahwa sebagai negara bahari, Indonesia sangat kaya akan keberadaan perahu tradisional dan budaya bahari, salah satunya dari wilayah Indonesia Timur.

“Kegiatan berlangsung secara tatap muka dan daring. Kami juga membahas pembukaan ruang miniatur perahu tradisional Nusantara dan peluncuran program looking for the east di Ruang Miniatur Perahu Tradisional,” ujar Mis’Ari, Rabu (11/12).

KI DKI Soroti Pentingnya Keterbukaan Informasi dalam Konteks HAM

Dijelaskan Mis’Ari, terkait pembukaan ruang miniatur perahu tradisional Nusantara, saat ini pihaknya sudah memiliki sebanyak 70 koleksi. Jumlah tersebut secara bertahap akan bertambah menjadi 350 koleksi. Untuk itu, sambung Mis’Ari, pihaknya juga tengah berkoordinasi untuk bisa mendapatkan miniatur perahu tradisional koleksi Museum Rotterdam, Belanda, dalam bentuk digital untuk dipamerkan di Museum Kebaharian.

“Sedangkan untuk peluncuran program looking for the east yaitu suatu pameran yang akan dikerjakan tahun 2025 berkolaborasi dengan negara Pasifik seperti Fiji, Kepulauan Solomon, Selandia Baru, Papua Nugini dan lainnya,” jelas Mis’Ari.

Salah satu peserta diskusi, Jan Praba yang juga seniman kartunis menyambut baik digelarnya acara tersebut karena menyangkut literasi bahari yang sangat beragam dan kaya akan budaya.

“Kegiatan ini sangat positif karena akan menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat bahwa Indonesia sangat kaya akan budaya bahari,” ucapnya.

Adapun narasumber yang dihadirkan dalam dikusi tersebut yakni, Abdul Razak Macap (BPK Wilayah XXXIII), Chistine Olivia Indahrami Sanggenafa (Universitas Cendrawasih), Lucas Wattimena (BRIN), Hilman Handono (Peneliti Independen), Burhanuddin Aziz (Digikara), Myojo Tsukiko (Toyo University) dan Iksam (Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah).

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Rano Tanggapi Pandangan Umum Legislatif terhadap P2APBD 2024

    access_time16-06-2025 remove_red_eye1180 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. Beragam Bunga Hiasi Kantor Wali Kota Jakut Jelang HUT ke-498 Jakarta

    access_time19-06-2025 remove_red_eye1074 personAnita Karyati
  3. Aparatur BPPJ DKI Ditanamkan Budaya Antikorupsi

    access_time17-06-2025 remove_red_eye1037 personFolmer
  4. Anwar Apresiasi Festival Mikul Buah Perdana di Jaksel

    access_time14-06-2025 remove_red_eye1001 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Pemprov DKI Komitmen Terhadap Transparansi Pengelolaan Pajak

    access_time17-06-2025 remove_red_eye820 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik